#maskerkain4all #Yogyakarta

Gerakan 10.000 Masker Kain, sebuah projek kolaboratif dari breakingsilenceproject kini hadir di kota Gudeg. Kali ini, tim kami bekerja sama dengan Puskesmas Turi, Sleman, Yogyakarta untuk membagikan masker kain di desa Turi. Dari wawancara dengan kepala puskesmas Turi, kami mendapatkan informasi bahwa anak-anak di salah satu pondok pesantren tidak dipulangkan dan belum memiliki masker kain. Jumlah anak di pondok tersebut sekitar 50 anak dan kami memberikan 100 buah masker kain sehingga masing-masing anak mendapatkan 2 buah masker kain agar bisa digunakan berulang.

Foto 1: Kepala Pondok Pesantren (kanan) dan Anak Pondok Pesantren (kiri)

Sebagian besar anak di pondok tersebut berasal dari kota-kota yang jauh seperti Jakarta, Sumatera, Sulawesi, dan lain-lain. Kepala pondok pesantren tersebut mengambil langkah yang berbeda dengan pondok lain yaitu beliau memilih tidak memulangkan anak-anak kembali ke asalnya. Menurutnya, justru lebih aman jika anak-anak tersebut tetap berada di pondok dibandingkan pulang dikarenakan beberapa alasan. Pertama, desa dari pondok pesantren tersebut termasuk zona yang bebas COVID-19. Kedua, jika anak-anak diperbolehkan pulang, kemungkinan terpapar COVID-19 itu lebih besar, misalnya saat di perjalanan atau di area sekitar rumah yang beberapa termasuk zona merah. Ketiga, jika mereka kembali ke pondok, maka mereka wajib isolasi mandiri selama 14 hari sementara kondisi di pondok kurang ideal untuk isolasi mandiri. Selain itu, lingkungan sekitar pondok tersebut sudah ditambah lebih banyak area untuk cuci tangan yang lengkap dengan sabun dan air mengalir, serta ruangan-ruangan umum juga dilakukan disinfeksi secara rutin. Keputusan yang diambil oleh kepala pondok pesantren tersebut merupakan langkah yang sangat tepat untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Foto 2: Kiki, Andika, Toni (Breaking Silene Project), Anak Pondok Pesantren dan Kepala Pondok Pesantren (dari kiri ke kanan) - Toni (Breaking Silence Project)